Tausiyah

MENJADI PRIBADI TANGGUH MENGHADAPI COBAAN

13.54.00Rois FMIPA Unila

Mengapa kita harus tangguh menghadapi cobaan, sebab cobaan itu bagian dari hidup kita dan ada kebaikan dari cobaan tersebut. Kita tidak bisa menghindari cobaan selama hidup ini. Maka daripada kita menghindari cobaan, maka langlah yang benar adalah membina diri untuk menjadi pribadi yang tangguh dalam menghadapi cobaan.

Cobaan datang dari Allah dan Allah sudah memberikan cara menghadapi cobaan tersebut. Jika kita telusuri Al Quran Dan Hadits, banyak sekali ayat dan hadits yang membimbing kita agar tangguh menghadapi cobaan.

Langkah pertama yang harus kita yakini adalah, yakinlah bahwa ujian atau cobaan itu untuk kebaikan kita sendiri.

Dan Kami coba mereka dengan (nikmat) yang baik-baik dan (bencana) yang buruk-buruk, agar mereka kembali (kepada kebenaran).  (QS .7.168)

kecuali orang-orang yang sabar (terhadap bencana), dan mengerjakan amal-amal saleh; mereka itu beroleh ampunan dan pahala yang besar. (QS.11:11)

Tiada seorang muslim tertusuk duri atau lebih dari itu, kecuali Allah mencatat baginya kebaikan dan menghapus darinya dari dosa. (HR Bukhari)

Barangsiapa dikehendaki Allah kebaikan baginya, maka dia diuji (dicoba dengan suatu musibah) (HR Bukhari)

Kita menghadapi cobaan dengan benar, artinya kita akan mendapatkan kebaikan. Sebaliknya jika kita salah dalam menghadapi cobaan, maka malah keburukan dan siksa yang kita dapat dan cobaan itu sendiri tidak hilang. Rugi 2 kali!

Sikap Positif Dalam Menghadapi Cobaan

Lalu bagaimana cara kita menghadapi cobaan? Kata kuncinya adalah bagaimana kita menyikapi ujian tersebut. Mungkin kita berada dalam sebuah kondisi dimana kita memang tidak punya pilihan, artinya kita harus mengalami ujian itu. Namun, sebenarnya kita selalu punya pilihan, setidaknya dalam sikap.

Menyikapi cobaan dengan positif sebenarnya sudah cukup, sebab sikap positif akan melahirkan semangat tidak menyerah, semangat mencari solusi, dan yang jelas, jika sikap positif itu berdasarkan Al Quran dan hadits, diiringi dengan niat ikhlas, maka kita PASTI akan mendapatkan balasannya di akhirat nanti.

Apa saja sikap positif yang harus kita pegang?

Yakinlah Anda Sanggup

Allah tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan sekedar apa yang Allah berikan kepadanya. Allah kelak akan memberikan kelapangan sesudah kesempitan. (QS.65:7)

Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya (QS.2:286)

Yakinlah bahwa setiap cobaan yang diberikan Allah kepada kita sesuai dengan kadar kemampuan kita. Jika kita merasa tidak sanggup menghadapi cobaan atau ujian yang kita alami, itu adalah sinyal bahwa kita harus meningkatkan kualitas diri kita. Bukan ujiannya yang terlalu berat, tapi diri kita sendiri yang loyo dan payah. Perbaiki diri, bukan mengeluh akan beratnya ujian.

Keyakinan diri bahwa kita akan sanggup menghadapi ujian, menjadikan diri kita tidak akan menyerah, sehingga mengambil tindakan untuk memperbaiki diri dan mencari solusi. Yakinlah Anda bisa, insya Allah.

Yang Kita Benci Bisa Jadi Baik Bagi Kita

Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui. (QS2.216)

Kita harus yakin, bahwa Allah akan memberikan yang terbaik bagi kita. Mungkin kita menyukainya, padahal itu buruk bagi kita sehingga Allah menghilangkannya dari kita. Terasa pahit, padahal justru itu yang terbaik bagi kita. Kita mungkin tidak mengetahuinya, tapi Allah mengetahui. Jadi berprasangka baiklah bahwa apa yang terjadi itu untuk kebaikan Anda. Allah Maha Penyayang.

Cobaan Bukan Berarti Allah Benci Kepada Kita

Tuhanmu tiada meninggalkan kamu dan tiada (pula) benci kepadamu. (QS.93:3)

Cobaan itu tidak menunjukan bahwa Allah membenci kita. Rasulullah saw pun diberikan ujian oleh Allah, padahal beliau adalah habibillah (kekasih Allah). Jadi ujian bukan berarti benci. Justru untuk kebaikan sebagainya dijelaskan melalui ayat dan hadits yang sudah dibahas diatas.

Tenanglah, Kemudahan Akan Datang

Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. (QS. 94:5-6)

Jangan khawatir dengan kesulitan, sebab Anda akan menemukan kemudahan. Syaratnya Anda harus bersedia melalui kesulitan tersebut.

Jika Anda Menghadapi Cobaan, Perbanyak Shalat

Apabila Rasulullah saw menemui suatu kesulitan, maka beliau segera mengerjakan shalat. (HR Abu Dawud)

Shalatlah bukan malah melamun, bukan malah mengeluh. Jika mau menangis, menangislah kepada Allah. Bangun malam, dirikan shalat malam, dan mintalah petunjukan dan pertolongan kepada Allah.
Berdo’a dan Selesaikan Kesulitan Orang Lain

Barangsiapa ingin do’anya terkabul dan dibebaskan dari kesulitannya, hendaklah dia mengatasi (menyelesaikan) kesulitan orang lain (HR Ahmad)

Berdo’alah, karena Allah akan mengabulkan do’a kita. Dan, salah satu rahasia agar do’a itu dikabulkan, selesaikan atau bantu kesulitan orang lain. Mungkin aneh, kita sendiri sedang mengalami kesulitan tetapi malah harus menyelesaikan kesulitan orang lain. Ini adalah perintah Allah dan tidak mungkin salah.

Bersabarlah

Aku (rasulullah) mengagumi seorang mukmin yang bila memperoleh kebaikan, dia memuji Allah dan bersyukur. Bila ditimpa musibah, dia memuji Allah dan bersabar. (HR Ahmad)

Orang yang berbahagia ialah yang dijauhkan dari fitnah-fitnah dan orang yang terkena ujian dan cobaan, dia bersabar. (HR Ahmad)

Ada yang mengatakan bahwa sabar adalah resep untuk segala masalah. Memang benar. Tentu saja dengan definisi sabar yang benar. Seseorang yang sedang berperang membela agama Allah yang bersabar, adalah mereka yang teguh dalam peperangan itu. Justru Allah melarang kita menyerah atau meninggalkan pertempuran. Artinya menyerah bukanlah definisi sabar. Sabar adalah keteguhan dalam kebenaran.

Sabar juga bisa berarti adalah tetap teguh dalam mecari solusi. Anda tetap teguh dalam perjuangan keluar dari masalah. Jika Anda melakukan sabar dengan sabar yang benar, insya Allah solusi akan datang.

Dakwah

“Kalian harus menyeru kepada kebikan dan melarang dari kemungkaran. Kalau tidak, Allah akan mengirim hukuman kepada kalian, saat kalian berdo’a kepada-Nya, Dia tidak mengabulkan doa kalian.” (HR At Tirmidzi)

Berdo’alah kepada Allah, dan agar do’a kita dikabul kita harus berdakwah, menyeru kepada kebaikan dan mencegah dari kemungkaran. Jangan berhenti berdakwah karena kita sedang dalam kesulitan, justru dakwah akan memudahkan kita mengatasi kesulitan. Jangan mengeluh masalah begitu berat, sementara kemungkaran kita diamkan saja. Jangan mengeluh tidak bisa mengatasi ujian, sementara kita tidak mengajak orang kepada kebaikan.

Khusyu’

Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu’, (yaitu) orang-orang yang meyakini, bahwa mereka akan menemui Tuhannya, dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya. (QS.2:45-46)

Dan, mintalah pertolongan dari Allah dengan shabar dan shalat. Ini memang tidak mudah kecuali bagi mereka yang khusyu’, yaitu orang yang yakin bahwa dia akan menemui Allah dan akan kembali kepada-Nya. Saat kita yakin bahwa kita akan kembali kepada Allah, maka sebesar apa pun masalah yang kita hadapi, semuanya menjadi kecil, sebab urusan besar itu mempersiapkan diri untuk di akhirat nanti.

sumber : motivasi-islami.com

You Might Also Like

0 comments

Popular Posts

Kritik dan Saran