Salam bersahabat!
Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokaatuh..
Ikhwahfillah, sahabat-sahabat Rois FMIPA, kumaha damang? Kaifa khaluk? Piye kabare? Hadir di Launcing Kajian dan Kajian Perdana Rois FMIPA, Selasa (13/9/11) @GFB lt.1 FMIPA Unila? Masih ingat dengan materinya? Dateng tapi gak inget? Inget tapi sudah lupa? Tidak tercatat semua materinya? Atau malah belum sempat hadir.. simak yuk ulasan singkatnya.. membuka kembali memori sahabat-sahabat, “SEMUA KARENA CINTA”.
Bicara cinta, dalam QS.Ali Imran:14, cinta adalah yang terasa indah dalam pandangan manusia. Dilanjutkan, adalah fitrah manusia cinta terhadap apa yang diinginkan, berupa perempuan-perempuan, anak-anak, harta benda yang bertumpuk dalam bentuk emas dan perak, kuda pilihan, hewan ternak dan sawah ladang.
For ex, fitrah cinta manusia yang disebutkan pertama..cinta pada perempuan. Kita lihat yang di sebut cinta..biasanya orang yang jatuh cinta terlihat:
1. Ada tanda-tanda nya, misalnya di depan orang yang dicintai ingin terlihat baik perangainya, cantik fisiknya, perfect/sempurna.
2. Selalu ingat: mau makan..ada bayanganmu, mau belajar..ada bayanganmu, mau ngaji..ada bayanganmu..karena yang di cintai hafidz qur’an..hhe
3. Mau berkorban, demi mu apapun aku lakukan,..dst
All pembaca, cinta hadir salah satu dan yang unik untuk dibahas adalah karena kelebihan yang dimiliki yang dicintai, sebut saja..anda cinta dengan si A, alasannya? Ditebak deh..kalau tidak karena si A tampan atau cantik, kaya, pintar, sholeh, baik dan kelebihan lain entah itu di lihat dari mata indera atau mata hati. Itulah kenapa ada pepatah, cinta itu ada dari mata turun ke hati. Namun begitu, Ustadz Sukirman dalam menyampaikan kajian kemarin meralat sedikit, cinta bukan dari mata turun ke hati tapi anugerah dari Allah yang dijadikan dalam hati-hati kalian perasaan nyaman dan cinta. Benar sekali sahabatku..karena walau bagaimanapun, tingkat pandangan manusia dalam hal tampan, kaya, sholeh dll relatif berbeda dan Dialah Allah yang menciptakan cinta serta menghujamkannya dalam hati-hati manusia makhluk-Nya.
Jatuh cinta boleh saja, itu memang sudah fitrahnya.. namun jangan seenaknya, jangan salah cinta..
Sahabat, dalam firman Allah di atas tadi, jelas bahwa cinta akan hal-hal duniawi merupakan fitrah yang boleh-boleh saja dan memang merupakan sunnah juga mencintai wanita contohnya, tapi kalau cinta jangan asal, kalau asal gak boleh cinta. Dalam firman-Nya di lain ayat, QS.Al Baqarah:165, “Dan di antara manusia ada orang yang menyembah tuhan selain Allah sebagai tandingan, yang mereka cintai seperti mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman sangat besar cintanya kepada Allah, sekiranya orang-orang yang berbuat yang berbuat zalim itu melihat, ketika mereka melihat azab (pada hari kiamat) bahwa kekuatan itu semuanya milik Allah dan Allah sangat berat azab-Nya (niscaya mereka menyesal)”. Dalam QS.AtTaubah:24, “Katakanlah, ”Jika bapak-bapakmu, anak-anakmu, istri-istrimu, keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perdagangan yang kamu khawatirkan kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, lebih kamu cintai daripada Allah dan rosul-Nya, maka tunggulah sampai Allah memberikan keputusan-Nya..”
Nah.., jelas bukan..Allah yang menciptakan cinta memerintahkan kita makhluk-Nya untuk mencintai pencipta-Nya di urutan nomor pertama, kenapa? Ehm..itu mau-Nya Allah..hhe.. Mencintai Allah di urutan pertama adalah salah satu sifat orang beriman, punya iman? Yang menduakan Allah..wah, jangan coba-coba..disebut zalim loh (zalim: menempatkan sesuatu tidak pada tempatnya), jelas salah. Firman Allah selanjutnya, tunggu saja saat hari Akhir tiba..pembuktian akan kekuasaan Allah, jangan sampai kita termasuk orang-orang yang menyesal. Na’udzubillah min dzalik..
All pembaca, jangankan menunggu hari akhir..buah penempatan benar tidaknya cinta juga sudah terlihat di dunia. Penempatan cinta yang benar..ingatkah sejarah..bagaimana Rosulullah saw yatim pada usia tiga bulan dalam kandungan, ditinggal ibu saat usia enam tahun, dua tahun kemudian ditinggal sang kakek yang amat dicintai dan mencintai beliau, pengorbanan harta beliau dan istrinya (Khadijah) semuanya untuk perjuangan Islam, belum ketika berturut-turut istri dan paman pembela dakwah beliau di panggil Allah. Ingat saat orang-orang quraisy menawarkan pada Nabi Muhammad kekuasaan (menjadi raja dan penguasa), juga kecantikan (wanita-wanita) agar ia mau berhenti mengajarkan agama ilahi? Jawaban nabi, ”Walaupun matahari di tangan kananku dan rembulan di tangan kiriku, aku tak akan berhenti”. Ingatkah, saat semua harta Abu Bakar diberikan pada Rosulullah saw untuk pembekalan perang tanpa tersisa sedikitpun untuk keluarga yang ia cintai di rumah? Ingatkah, setengah harta umar? Ingatkah ratusan ekor unta dan kuda Abdurahman bin Auf untuk Islam? Subhanallah sahabat, setegar Rosulullah saw saat di tinggal orang-orang yang beliau cintai dan beliau tetap hidup untuk Islam. Jawaban Abu Bakar ketika ditanya Rosulullah, jika hartamu semuanya kau berikan untuk Islam, apa yang kau tinggalkan untuk keluargamu di rumah? “Ku tinggalkan pada mereka cinta kepada Allah dan rosul-Nya”. Cerita pengalaman pribadi ustadz pemateri, saat waktu sholat datang, saat azan sudah berkumandang, pas sekali istri sang ustadz dekat detik-detik melahirkan..demi iman dan cinta pada Allah, beliau langkahkan kaki beliau menuju masjid menyambut panggilan cinta Allah, menyerahkan istrinya pada penciptanya. “Hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenang”.. Ketenangan, kelapangan hati yang di dapatkan insan-insan luar biasa ini, subhanallah, dahsyat. Dengan hati tenang, hiduppun lancar.
Penempatan cinta yang salah..banyak ya..cerita hamil di luar nikah dan keburukan lain..hati penuh gelisah.
Cintai Allah.. maka Allah akan mencintaimu dan mencintai orang-orang yang kamu cintai.
Meski cinta nomor satu untuk Allah jelas merupakan perintah-Nya, kadang masih ada yang bertanya, kenapa harus begitu? Jawabnya, cinta hadir karena kelebihan akan yang dicintai. Allah memiliki banyak kelebihan..sifat Maha, Asmaul Husna-Nya, pastinya secara jelas mengharuskan cinta mencintai-Nya di urutan pertama.
“Ada tiga perkara yang jika seseorang memilikinya akan merasakan manisnya iman. Bila Allah dan rosul-Nya lebih ia cintai daripada selain keduanya, cinta dan benci karena Allah, benci kembali kepada kekufuran setelah Allah menyelamatkannya daripadanya sebagaimana benci dilemparkan dalam api neraka” (HR.Bukhari Muslim).
Ingin merasakan manisnya iman? Ikhwahfillah, pernahkan kita renungkan bahwa apa yang kita dapatkan di dunia ini, nyawa dalam tubuh, sehat pada jasad..sadarkah bahwa Allah mencintai kita semua? Sudahkah kita mencintai pemberi cinta yang juga mencintai kita tanpa syarat?
Sama-sama mengajak kita semua menempatkan cinta pada tempatnya. Semua karena cinta.. Tiap langkahku, ilahi jadi tujuanku. Apapun yang aku lakukan, Islam selalu jadi pegangan. Cinta pada Allah.. Semua karena cinta.. Semua karena Allah.
Feel the Beauty of Islam with Us
0 comments